Selasa, 06 September 2022

SENAM LANTAI

 SENAM LANTAI


A. Pengertian Senam Lantai

Senam lantai adalah satu dari rumpun senam. Sesuai dengan istilah lantai, gerakangerakan/ bentuk latihannya dilakukan di lantai. Jadi, lantai/matraslah yang merupakan alat yang dipergunakan. Senam lantai disebut juga dengan istilah latihan bebas karena tidak mempergunakan benda-benda atau perkakas lain pada saat menjalankannya. 

Tujuan melakukan senam lantai selain peningkatan melakukan bentuk-bentuk latihan  senam lantai sendiri adalah juga sebagai latihan yang kelak mempermudah melakukan bentuk latihan/gerakan senam dengan alat. Bentuk-bentuk latihan senam lantai bermacam-macam gerakannya.

B. Aktivitas Senam Lantai

1.Aktivitas Guling Depan

Gerakan guling depan (forward roll) adalah gerakan mengguling atau menggelinding ke depan membulat. Jadi, dalam gerakan guling depan, gerakan tubuh harus dibulatkan. Aktivitas guling depan dapat terbagi atas dua bagian, yaitu guling depan dan sikap awal jongkok dan guling depan dengan sikap awal berdiri.

a) Aktivitas Guling Depan dan Sikap Awal Jongkok

Cara melakukan aktivitas guling depan dari sikap awal jongkok adalah sebagai berikut : 

1) Sikap awal jongkok, kedua kaki rapat, letakkan lutut ke dada.
2) Kedua tangan menumpu di depan ujung kaki kira-kira 40 cm.
3) Kemudian, bengkokkan kedua tangan, letakkan pundak pada matras dengan menundukkan kepala dan dagu sampai ke dada.
4) Setelah itu, lakukan gerakan berguling ke depan.
5) Ketika panggul menyentuh matras, peganglah tulang kering dengan kedua tangan menuju posisi jongkok.

b) Aktivitas Guling Depan dari Sikap Berdiri

Cara melakukan Aktivitas guling depan dari sikap berdiri adalah sebagai berikut.

1) Sikap awal berdiri dengan kedua kaki rapat, lalu letakkan kedua telapak tangan diatas matras selebar bahu, di depan ujung kaki sejauh ± 50 cm.
2) Bengkokkan kedua tangan, lalu letakkan pundak di atas matras dan kepala dilipat sampai dagu menempel bagian dada.
3) Selanjutnya dengan, berguling ke depan, yaitu saat panggul menyentuh matras lipat kedua kaki dan pegang tulang kering dengan kedua tangan menuju ke posisi jongkok.
4) Peserta didik diminta mengamati dan merasakan yang dilakukan, lalu temukan pola yang paling sesuai buat mereka.

c) Kesalahan-Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Guling ke Depan

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan gerakan guling depan adalah sebagai berikut.

1) Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki.
2) Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat sehingga keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
3) Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.
4) Saat gerakan berguling ke depan, kedua tangan tidak ikut menolak.

2. Aktivitas Guling Belakang

Guling ke belakang (back roll) adalah menggelundung ke belakang, posisi badan tetap harus membulat, yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan sampai dagu melekat di dada. Gerakan guling ke belakang dapat dilakukan dengan cara guling ke belakang dengan sikap jongkok

Cara melakukan gerakan guling belakang adalah sebagai berikut.

1) Sikap awal dalam posisi jongkok, kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat.

2) Kepala ditundukkan, kemudian kaki menolak ke belakang.

3) Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.

4) Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala, dengan dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras, ke sikap jongkok.


Kesalahan-Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Guling Belakang

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan guling belakang adalah sebagai berikut.

a) Sikap tubuh kurang bulat sehingga keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling ke belakang.

b) Salah satu tangan yang menumpu kurang kuat atau bukan telapak tangan yang digunakan untuk menumpu di atas matras.

c) Tangan yang digunakan untuk menolak kurang kuat sehingga tidak bisa mengguling ke belakang.

d) Kepala menoleh ke samping, akibatnya posisi mengguling tidak sempurna (menyamping).

e) Mendarat dengan menggunakan lutut sehingga keseimbangan tidak terjaga dan oleng. 

Untuk Lebih Jelasnya Lihat Vidio pembelajaran berikut ini :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar