Jumat, 02 September 2022

Materi Senam Irama/Ritmik

Gerak berirama adalah bentuk aktivitas gerak yang diiringi musik. Gerak berirama sangat dibutuhkan bagi seseorang untuk melatih motorik kasar dan motorik halus. Latihan gerak berirama yang dilakukan dengan baik dan secara teratur dapat membuat seseorang bergerak dengan lebih mudah dan luwes, serta dapat menyalurkan kebutuhan untuk bergerak secara ekspresif dan kreatif. Gerak berirama merupakan bagian penting dari keseluruhan aktivitas gerak yang dapat memberikan manfaat bagi perkembangan tubuh seseorang.
Irama (ritme) berasal dari bahasa Yunani, yang berarti mengalir. Ritme memiliki sifat yang tidak terputus-putus. Ritme dalam gerak berirama merupakan suatu gerakan yang mengalir terus, gerak yang tidak terputus-putus, dan menciptakan gelombang gerak yang teratur dan serasi. 
Latihan gerak berirama menggunakan irama musik yang di dalamnya musik terdapat tempo dan beat. Tempo merupakan kecepatan musik yang memiliki tiga tingkatan irama, yaitu irama yang konstan, bertambah secara cepat secara bertahap melalui percepatan, dan bertambah lambat secara bertahap (perlambatan). Beat dapat diartikan sebagai ketukan/entakan. Iringan musik dengan beat yang baik dalam gerak berirama akan lebih mudah diikuti oleh seseorang. 
Aktivitas gerak berirama dapat dilakukan menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat. Alat yang sering digunakan yaitu gada, simpai, tongkat, bola, topi, dan sebagainya. 
Terdapat tiga komponen pokok dalam aktivitas ritmik, yaitu gerakan, irama, dan kreativitas. Gerakan dapat diartikan sebagai perubahan posisi atau perubahan sikap. Irama adalah suatu keadaan gerak yang dapat menghasilkan bunyi teratur. Sementara itu, kreativitas adalah kemampuan secara mandiri untuk melihat, mendengar, merasakan, berpikir, dan berkreasi dengan perasaannya untuk megeluarkan ide-ide yang berbentuk ekspresi gerak unik dan orisinal.

Senam irama termasuk kedalam jenis olahraga senam umum karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Mudah diikuti 
  2. Tidak membutuhkan biaya yang mahal 
  3. Diiringi musik atau nyanyian
  4. Melibatkan banyak peserta 
  5. Bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama yaitu sebagai berikut.
  1. Ketepatan musik/irama 
  2. Kelentukan/fleksibilitas
  3. Kontinuitas gerak.
Irama musik dalam senam irama berfungsi sebagai panduan gerak, pemberi motivasi, dan semangat peserta untuk melakukan senam. Oleh karena itu pilih irama musik yang menyenangkan penuh energi dan mempunyai warna yang menggerakkan. Musik yang dipilih biasanya mempunyai 4 ketukan per irama dengan irama yang tetap.
Proses berolahraga secara teratur meliputi fase pemanasan, fase aerobik (gerakan inti), fase pendinginan yang harus kita lakukan, begitu juga pada aktivitas senam irama. Berikut fase-fase dalam senam irama.

1. Tahap Pemanasan (warming up)
Gerakan pemanasan sangat penting sebelum kita melakukan gerakan inti, akan tetapi terkadang banyak orang yang melalaikan hingga mengakibatkan otot sakit, cedera, frustrasi, ataupun tegang.
Pemanasan mempunyai tujuan sebagai berikut. 
  • Menarik dan memanaskan otot-otot anggota tubuh 
  • Menyiapkan denyut jantung sehingga tubuh dapat bergerak secara berangsur-angsur untuk mendapatkan denyut jantung yang lebih tinggi dalam fase aerobik (inti)
  • Meningkatkan suhu inti tubuh 
  • Meningkatkan sirkulasi cairan tubuh
  • Mempersiapkan diri secara psikologis dan emosional.
Pola pemanasan umumnya dilakukan dalam dua bentuk, yaitu pola statis dan dinamis. Bentuk latihan pemanasan, antara lain latihan ringan dengan durasi 3 - 5 menit. Pola latihannya bisa dengan stretching otot-otot tubuh dan dilanjutkan dengan gerakan dinamis atau diawali dengan pemanasan dinamis, kemudian baru dilanjutkan dengan gerakan stretching. Dalam tahap pemanasan gerakan yang dilakukan harus secara sistematis, runtut, dan konsisten. Biasanya pemanasan diawali dari menggerakkan otot tubuh bagian atas, urut ke bawah yaitu kepala, leher, lengan, dada, pinggang, dan kaki. 
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam fase pemanasan adalah jangan sampai melakukan latihan yang berat karena akan memerlukan banyak oksigen sehingga akan menyebabkan keletihan ketika mulai fase aerobik (inti)
  1. Gerakan kepala ke atas ke bawah, samping kanan samping kiri lalu menoleh ke kiri atau ke kanan.
  2. Gerakan mengangkat bahu kanan dan kiri bergantian sambil memutar bahu ke arah belakang dan ke arah depan.
  3. Gerakan menarik lengan kanan dan kiri ke atas bergantian dilanjutkan dengan menarik kedua lengan ke samping kiri kanan sambil memutar pinggang.
  4. Gerakan kaki dibuka lebar, kedua tangan menggenggam, kemudian itu badan digoyangkan ke kanan dan ke kiri.
  5. Gerakan kaki dibuka lebar dan lutut sedikit ditekuk, kedua lengan bertolak di pinggang, lalu diayunkan bersilangan ke atas dan ke bawah. 
  6. Gerakan punggung ke samping kanan dan kiri lalu ke bawah dan ke atas.
  7. Gerakan kombinasi antara lengan kaki lengan dan kaki antara lain sebagai berikut. 
  • Meluruskan salah satu lengan ke atas sambil menekuk lutut, pergantian ke samping kanan dan kiri. Gerakan dilanjutkan dengan meluruskan kedua lengan ke atas sambil menekuk salah satu kaki ke belakang, bergantian ke samping kanan dan kiri.
  • Menekuk lutut ke samping kanan dan kiri disertai gerakan tangan. Selanjutnya menekuk lutut ke belakang dengan kedua tangan di samping dan telapak tangan menghadap ke belakang posisi badan bergerak ke kanan dan ke kiri.
2. Tahap Inti (Gerak Berirama/Ritmik)
Gerakan inti merupakan gerakan yang telah aktif dengan mengikuti alur tertentu. Gerakan inti bertujuan menguatkan otot-otot tubuh dan melatih koordinasi gerak antar anggota tubuh.
Model gerakan pada fase ini adalah gerakan pengeringan dengan gerakan pelan tanpa gerakan yang kuat. Pada umumnya gerakan pada fase ini diulang sebanyak 2 - 5 kali.
Denyut nadi yang dimiliki oleh setiap orang berbeda-beda tergantung pada tingkat usia seseorang. 
Berikut rumus untuk mencari denyut nadi maksimal seorang atlet 
DNM = 220 -  usia (tahun)
Menghitung denyut nadi maksimal bagi orang awam bukan atlet adalah sebagai berikut.
DNM= 200 - usia (tahun)
Gerakan-gerakan pada senam irama tahap inti adalah gerakan kepala, lengan, kaki, dan koordinasi gerakan berbagai anggota tubuh.
a. Gerakan Tangan 
  1. Mengangkat tangan ke atas 
  2. Membuka dan menyilangkan tangan 
  3. Mengayunkan tangan memutar ke kiri dan kanan.
  4. Menepuk kedua tangan 
  5. Melakukan gerakan tinju 
b. Gerakan Kaki
  1. Berjalan ditempat 
  2. Melangkah ke depan, belakang, kanan, dan kiri.
  3. Melompat satu kaki atau dua kaki ke arah depan, belakang, atau samping.
  4. Menendang ke depan, belakang atau samping.
  5. Menggeser kaki ke kanan atau ke kiri.
Gerakan-gerakan koordinasi dalam melaksanakan fase inti antara lain sebagai berikut.
  1. Tangan kanan ditekuk dan diayun-ayunkan ke atas serong ke kanan dan ke atas serong ke kiri secara bergantian. Diikuti kaki berjalan ditempat.
  2. Kedua tangan ditekuk secara horizontal di depan dada ditarik ke belakang, kemudian ditarik ke depan lagi ke depan. Diikuti juga dengan gerakan kaki berjalan ditempat.
  3. Tangan ditekuk secara vertikal, kemudian disejajarkan dengan dada, lalu ke dua tangan ditarik kebelakang dan ditarik lagi sejajar dengan dada, diikuti langkah kaki ke depan dan ke belakang. 
  4. Tangan kanan dan kiri bergantian menyentuh kaki
  5. Tangan kanan ditekuk diarahkan ke depan perut, sedangkan kaki kiri ditekuk diarahkan ke belakang perut dan kaki kiri diangkat, kemudian dijatuhkan dan bertumpu pada ujung kaki, sebaliknya.
  6. Tangan diluruskan ke depan (kanan kiri), lalu kaki bergantian mencoba menyentuh telapak tangan 
  7. Tangan menempel dengan ditekuk ke depan dada dengan mengayunkan ke samping belakang dan merentangkan dengan menggerakkan kaki ke kanan dan ke kiri.
  8. Bentuk tangan menyerupai huruf S di belakang badan. Lakukan secara bergantian kanan dan kiri. Lakukan gerakan kaki ke samping kanan dan kiri.
  9. Kedua tangan direntangkan ke kanan, lalu diangkat memutar ke atas pada hitungan kelima disertai kaki jinjit secara bergantian. 
  10. Tangan kanan direntangkan pada tangan kiri di depan dada disertai kaki kiri diangkat, dan sebaliknya. 
3. Tahap Pendinginan (Cooling Down
Pada fase ini hendaknya melakukan dan memilih gerakan-gerakan yang mampu menurunkan frekuensi denyut nadi untuk mendekati denyut nadi yang normal atau tidaknya mendekati awal dari latihan. Pemilihan gerakan pendinginan ini harus merupakan gerakan penurunan dari tingkat tinggi ke gerakan tingkat rendah.
Fase pendinginan atau cooling down memerlukan sedikitnya waktu 5 menit. Hal terpenting pada akhir latihan senam irama adalah perlunya untuk tetap bergerak agar darah tidak dapat dipompakan dari sekitar kaki menuju pusat sistem peredaran darah. Jika tidak dilakukan bisa menyebabkan pusing atau sedikit sakit kepala atau bahkan bisa pingsan.
Gerakan pada tahap pendinginan meliputi gerakan sebagai berikut. 
  1. Telapak tangan kanan ditarik ke tangan kiri, begitu juga sebaliknya. 
  2. Badan di diliukkan ke kanan dan ke kiri, tangan diserahkan ke atas.
  3. Kaki diluruskan ke kanan, sementara kaki kiri ditekuk. Lakukan secara bergantian.
  4. Tangan kanan menarik tangan kiri, begitu juga sebaliknya.
  5. Kepala ditekuk ke kiri, sedangkan tangan kiri memegang kepala, kemudian sedikit ditarik dan sebaliknya 
  6. Mengambil nafas sambil mengangkat kedua tangan ke atas, kemudian menghembuskan nafas sambil menurunkan kedua tangan hingga ke depan dada.

A. Materi Aktivitas Gerak Berirama (Ritmik) I (Pola Gerak Dasar dan Irama)

Menurut Sayuti Syahara (2004) bahwa aktivitas ritmik termasuk menari dalam pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembentukan dasar gerak anak. Anak akan selalu tertantang bagaimana mereka dapat mengungkapkan diri melalui gerakan. Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik sejauh guru mampu memberikan kegiatan ini secara tepat, maksudnya memberikan kebebasan kepada anak untuk dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui gerak. Setiap anak diberi kesempatam untuk mengekspresikan dirinya secara individual, sehingga dapat memberikan kepuasan bagi anak. Wall dan Murray (1984) dalam Agus Mahendra (2008) mengidentifikasi tiga tahapan transformasi gerak, yaitu:
Tahapan 1. Gerak untuk kepentingan gerak itu sendiri, maksudnya mengembangkan kesadaran kesenangan anak dalam bergerak dan ini memerlukan perhatian yang khusus.
Tahapan 2. Pusat perhatiannya yang berpengalaman estetika, maksudnya gerakan-gerakan anak sehari-hari ditranformasi ke dalam satu bentuk yang mempunyai makna baru bagi anak dan perlu diarahkan dalam suatu gerak yang indah.
Tahapan 3. Menuntaskan transisi dari keseharian ke dalam gerakan artistik, dengan tujuan memberi bentuk, menciptakan struktur tarian serta menampilkan rangkaian gerak,

Gerakan-gerakan dasar perlu dikenalkan kepada siswa beserta pengembangannya, antara lain adalah:

a. Gerak Lokomotor
  1. Berjalan, adalah gerakan kaki secara bergantian, dengan salah satu kaki selalu kontak dengan lantai. Berat tubuh dipindahkan dari tumit kearah bola kaki kemudian ke jari-jari untuk mendapatkan dorongan. Gerakan berjalan ini dengan berbagai variasi.
  2. Berlari, adalah gerakan kaki yang cepat secara bergantian, kedua kaki meninggalkan tanah sebelum salah satu kaki bertumpu kembali. Gerakan lari ini dengan berbagai variasi.
b. Gerak Non lokomotor
  1. Goyangan, dilakukan oleh salah satu bagian tubuh.
  2. Ayunan, gerakan ayunan keseluruhan maksudnya tidak hanya menggerakkan salah satu bagian tubuh saja, melainkan seluruh tubuh terlibat.
  3. Mengkerut/menekuk dan meregang/meluruskan. Mengkerut adalah gerakan mengontraksikan otot yang menyebabkan bagian badan melipat ke arah dalam atau membulat, menekuk, membengkok, sedangkan meregang adalah kontraksi otot yang menyebabkan badan atau bagian-bagiannya membuka, melebar ke arah luar.
  4. Putaran, adalah berputar di tempat dengan bertumpu pada satu poros dengan satu atau dua kaki, satu atau dua lutut, pantat, punggung maupun perut.
c. Keterampilan Manipulatif.
  1. Melempar, adalah keterampilan satu atau dua tangan yang digunakan untuk melontarkan suatu objek menjauhi tubuh ke ruang tertentu.
  2. Menangkap, adalah gerakan yang melibatkan penghentian momentum suatu objek dan menambahkan kontrol terhadap objek tersebut dengan menggunakan satu atau dua tangan.
Gerak dasar dapat dilakukan tanpa menggunakan alat maupun dengan menggunakan alat. Alat yang dipergunakan dalam gerakan itu banyak manfaatnya, seperti dikemukakan oleh Sumanto dan Sukiyo (1991: 143) bahwa fungsi alat yang dipergunakan dalam latihan adalah untuk meningkatkan taraf kesukaran, keindaran, kevariasian, dan kegairahan melakukannya.


B. Materi Aktivitas Gerak Berirama (Ritmik) II (Langkah dan Ayunan Lengan)

a. Gerak Langkah Kaki
Ada tujuh gerakan dasar dalam teknik gerak langkah kaki, adapun gerakan-gerakan lain yang ada dan banyak digunakan dalam senam aerobik merupakan gerakan-gerakan pengembangan dari teknik gerak langkah kaki marching, dari sekian banyak gerakan- gerakan yang digunakan dalam senam aerobik masing-masing teknik gerak langkah kaki ada yang bisa dilakukan tidak dengan lompatan dan ada juga yang dapat dilakukan dengan lompatan, pada modul ini diharapkan Anda mengerti dan mampu melakukan akan bentuk-bentuk gerakan, apakah suatu teknik gerak langkah kaki dapat dilakukan hanya dengan low impact saja atau high impact saja atau suatu gerakan bisa dilakukan dengan gerakan low dan high impact, juga bagaimana kita mampu untuk menaikan intensitas latihan menggunakan teknik gerak kaki yang ada. Adapun ketujuh teknik gerak dasar kaki tersebut adalah:

1) Marching
Adalah gerakan jalan di tempat dengan mengangkat kaki kira- kira setinggi betis, lutut ditekuk 90 derajat, setiap kaki yang mendarat atau menyentuh lantai dimulai dari bola kaki dan berakhir ke tumit. Gerakan marching ini dilakukan hanya dengan low impact.

Gambar 2. Gerakan marching

2) Jogging
Gerakan jogging ini ditandai dengan menggerakkan atau menekukkan kaki ke arah bokong, dengan lutut mengarah ke lantai atau tegak lurus ke bawah, gunakan persendian engkel dan lutut yang menjadi tumpuan sebagai peredam gerakan. Gerakan jogging ini dilakukan hanya dengan high impact.
Gambar 3. Gerakan jogging

3) Kicking
Gerakan kicking dalam senam aerobik berbeda dengan teknik gerakan dalam olahraga lainya sepeti kicking pada permainan sepak bola atau olahraga bela diri, teknik kicking dalam senam aerobik adalah dengan mengayun tungkai dalam keadaan lurus setinggi pinggang atau lebih. Gerakan kicking ini dilakukan dengan low impact high intencity karena gerakan ini cukup banyak menguras tenaga, apalagi kalau melakukannya menggunakan teknik high kick.
Gambar 4. Gerakan kicking

4) Skiping
Teknik gerak kaki ini merupakan gabungan dari gerakan jogging dan kicking, gerakan ini ditandai dengan awalan seperti jogging, yaitu adanya tekukan kaki ke arah bokong yang kemudian menendangkan dan meluruskan kaki tersebut ke depan atau ke samping tidak lebih tinggi dari pinggang. Teknik gerak skipping ini hanya bisa dilakukan dengan menggunaskan high impact.
Gambar 5. Gerakan Skip

5) Jumping Jack
Lompat kangkang itu adalah sebutan yang sudah populer di kalangan kita untuk menjelaskan jumping jack, teknik gerak ini diawali dengan membukakan kaki selebar satu setengah bahu sambil melompat, kemudian menutupkan kembali sambil melompat, yang perlu ditekankan disini adalah kedua kaki mendarat berawal dari bola kaki dan berakhir ke tumit dengan menggunakan fungsi persendian engkel sebagai peredam gerakan, kemudian sambil menekukkan lutut untuk meredam gerakan lompat dan jaga arah lutut tetap ke depan. Gerakan ini hanya dilakukan dengan high impact.
Gambar 6. Gerakan jumping jack

6) Lunge
Memindahkan kaki ke depan, belakang atau ke samping dengan memindahkan sebagian berat badan, berat badan berada pada ke dua kaki, saat memindahkan kaki bagian yang menyentuh pertama adalah bola kaki sampai hampir kearah tumit , pastikan saat melakukan gerakan ini ada pembebanan pada kedua tungkai. Gerakan ini bisa dilakukan baik low maupun high impact.
Gambar 7. Gerakan lunge

7) Knee Up
Gerakan mengankat lutut minimal setinggi pinggang, tungkai atas sejajar dengan lantai tungkai bawah tegak lurus. Kaki bisa dilakukan dalam keadaan flek atau tertekuk bisa juga telapak kaki dalam keadaan point dengan mengencangkan engkel sampai kaki mengarah ke bawah. Gerakan ini bisa dilakukan baik low maupun high impact.
Gambar 8. Gerakan knee up

Teknik gerak langkah kaki tidak hanya terbatas pada tujuh teknik gerak dasar langkah kaki yang di gambarkan di atas, pada umumnya teknik gerak langkah kaki yang ada selain ketujuh gerak dasar tadi merupakan pengembangan dari gerakan marching, beberapa gerak pengembangan tersebut diantaranya:

1) Single Step
Teknik gerak kaki melangkah satu langkah ke kanan atau ke kiri, dengan gerakan terakhir menyentuhkan bola, lutut tumpu agak ditekuk, kedua lutut merapat dan kedua lutut menghadap ke depan.
Gambar 9. Gerakan Single Step

2) Double Step
Gerakan melangkah dua langkah ke kanan atau ke kiri dengan gerakan terakhir merapatkan kaki dengan menyentuhkan bola kaki, posisi lutut menghadap ke depan, lutut kaki tumpu agak ditekuk.
Gambar 10. Gerakan Double Step

3) Gripevine
Gerakan melangkah dua langkah ke kanan atau ke kiri seperti double step tetapi dengan menyilangkan kaki ke belakang.
Gambar 11. Gerakan Grapevine

4) Leg Curl
Gerakan menekuk kaki ke arah bokong.
Gambar 12. Gerakan Leg Curl

5) Heel Touch
Gerakan menyentuhkan tumit kaki ke kanan, ke kiri atau ke depan dengan sedikit menekuk lutut tumpu, berat badan berada pada kaki tumpu.
Gambar 13. Gerakan Heel Touch

6) Toe Touch
Gerakan menyentuhkan bola kaki ke depan, kanan atau kiri dengan sedikit menekuk lutut tumpu, berat badan berada pada kaki tumpu.

Gambar 14. Gerakan Toe Touch

7) Tap Side
Gerakan menyentuhkan bola kaki ke kanan atau kiri dengan sedikit menekuk lutut tumpu, berat badan berada pada kaki tumpu.
Gambar 15. Gerakan Tap Side

8) V-Step (easy walk)
Gerakan membetuk segitiga atau langkah segi tiga, ke depan atau ke belakang dengan tetap menjaga arah lutut ke depan.
Gambar 16. Gerakan V-step (easy walk)

9) Mamboo
Gerakan melangkahkan salah satu kaki ke depan dan ke belakang dengan kaki yang lainya tetap berada di tempat.
Gambar 17. Gerakan Mamboo

10) Squat
Gerakan membuka kaki selebar satu setengah lebar bahu , kemudian menekuk kedua lutut (half squat atau full squat) dengan posisi ujung lutut tidak melebihi ujung jari kaki.
Gambar 18. Gerakan Squat

11) Twist (hip shake)
Gerakan memutar pinggul ke kiri atau ke kanan, gerakan ini bisa dilakukan dengan cara low impact ataupun high impact.

12) Bounching
Gerakan yang dilakukan dengan cara menekuk dan meluruskan lutut atau gerakan memantul.
Gambar 19. Gerakan Bounching

13) On The Spot
Gerakan yang dilakukan tanpa memindahkan kedua kaki.
Gambar 20. Gerakan On the Spot

b. Ayunan Lengan
Gerakan-gerakan lengan yang ada pada senam aerobik sebenarnya mengadopsi dari gerakan-gerakan yang ada dalam teknik gerak latihan beban, karena itu nama dan teknik gerak lengan yang ada dalam senam aerobik adalah sama persisi dengan nama dan teknik gerak dalam latihan angkat beban. Berikut ini adalah beberapa teknik gerak lengan dalam senam aerobik:

1) Bicep Curl
Gerakan menekuk (flexi) persendian siku dan meluruskanya kembali (extensi), gerakan ini berfungsi untuk melatih otot lengan depan (bicep).
Gambar 21. Gerakan Biceps Curl

2) Rowing
Gerakan mendayung yang dominan melatih otot samping badan (latissimus)
Gambar 22. Gerakan Rowing

3) Up right row
Gerakan mengangkat tangan daridepan perut bawah ke arah dada. Gerakan mendayung yang dominan melatih otot samping badan (latissimus).
Gambar 23. Gerakan Up Right Row

4) Chest Press
Gerakan mendorong lengan ke depan dada, gerakan ini berguna untuk melatih otot dada (pectoral).
Gambar 24. Gerakan Chest Press

5) Chest pull
Gerakan yang bentuknya sama dengan chest press, tetapi pada chest pull aksen gerakannya ke arah dada.
Gambar 25. Gerakan Chest Pull

6) Butterfly/open the window
Gerakan membuka dan memnutup lengan nbawah di depan wajah, gerakan ini berguna untuk melatih otot dada.
Gambar 26. Gerakan Butterfly/Open the Window

7) Tricep extension
Gerakam meluruskan lengan, gerakan ini bertujuan untuk melatih otot lengan belakang (tricep).
Gambar 27. Gerakan Triceps Extension

8) Flexex
Gerakan menekuk dan meluruskan lengan , gerakan ini bertujuan untuk melatih otot bahu (deltoid).
Gambar 28. Gerakan Flex Ex

9) Shoulder press up
Gerakan mendorong lengan ke atas yang bertujuan untuk melatih otot bahu (deltoid).
Gambar 29. Gerakan Shoulder Press Up

10) Arm swing
Gerakan mengayun lengan baik dalam keadaan lurus atau tertekuk, gerakan ini bertujuan untuk melatih otot bahu (deltoid).
Gambar 30. Gerakan Arm Swing

11) Pounching
Gerakan-gerakan senam aerobik yang mengadopsi gerakan beladiri seperti jab, uper cut, hook.
Gambar 31. Gerakan pounching

12) Pumping
Gerakan mendorong kedua lengan ke bawah seperti memompa (berlawanan dengan gerakan up right row)
Gambar 32. Gerakan Pumping

13) Lateral Raises
Gerakan mengangkat lengan dalam keadaan tertekuk ke samping atas setinggi bahu.
Gambar 33. Gerakan Lateral Raises

Dalam melakukan teknik gerak dasar lengan, gerakan yang dapat dilakukan tidak hanya terbatas pada gerakan-gerakan di atas, anda bisa melakukan gerakan apapun seluas fungsi gerak pada persendian bahu dan siku.

C. Mengidentifikasi Materi Aktivitas Gerak Berirama (Ritmik) III (Rangkaian Gerak Langkah dan Ayunan Lengan)

Merangkai gerakan dalam senam ritmik merupakan hal sangat simpel dan sederhana, kuncinya kita hanya mendistribusikan satu atau beberapa gerakan kedalam satu atau beberapa blok musik, sebagai gambaran kalau hendak mengisi satu gelas kosong yang mempunyai volume 300ml dengan air maka kita harus mengisi gelas kosong tersebut dengan 300ml air pula tidak lebih dan tidak kurang. Membuat rangkaian gerak senam aerobik merupakan perhitungan matematis yang sangat sederhana, ingatlah selalu angka 32. Kalau kita hendak mendistribusikan 2 gerakan dasar ( A dan B) dalam satu blok musik, maka kita bisa memberi 16 hitungan pada masing-masing gerak dasar, 16 hitungan untuk gerak dasar A dan 16 hitungan untuk gerak dasar B. Kalau kita hendak mendistribusikan 3 gerakan (gerakan A, B, dan C) pada 2 blok musik (64 hitungan), maka kemungkinan pertama kita bisa memberikan 32 hitungan untuk gerakan A, 16 hitungan untuk gerakan B, dan 16 hitungan untuk gerakan C. Kemungkinan kedua 16,16,32. Kemungkinan ketiga 8,24,32 dan seterusnya.
  • Satu gerak dasar kedalam satu blok musik, kita melakukan satu gerak dasar V-step (sekali v-step empat ketukan) sebanyak delapan kali atau 32 hitungan (setiap kaki kanan dan kiri menyentuh lantai di hitung).
  • Satu gerak dasar kedalam dua blok musik, jika gerak dasar yang kita pakai v-step maka kita melakukan v-step 16 kali.
  • Dua gerak dasar kedalam satu blok musik
  • Tiga gerak dasar kedalam satu blok musik
  • Empat gerak dasar kedalam satu blok musik
  • Dst......
Berikut adalah beberapa contoh rangkaian gerak Catatan:
  1. Basic step bisa digabungkan dengan teknik dasar lengan apa saja,
  2. Cara menghitung menggunakan up and down beat yaitu menghitung setiap kaki kanan dan kiri yang bergerak menyentuh lantai.
  3. Pada kolom mulai ada penanda ka/ki artinya gerakan basic step dimulai dengan kaki kanan dahulu atau kiri dahulu.

Sumber: Modul Guru Pembelajar PPPPTK Penjas dan BK-Dikjen GTK Kemendikbud 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar