Rabu, 26 Februari 2025

BULAN RAJAB DALAM PANDANGAN Al QUR'AN & SUNNAH

 

BULAN RAJAB DALAM PANDANGAN Al QUR'AN & SUNNAH

 

Pemateri         : Ustadz Mahfudz Umri, Lc. hafizhahullah

Tempat            : Masjid Baiturrahim Galaxy Jakasetia

Waktu              : Selasa 7 Rajab 1446H/ 7 Januari 2025 Pukul 09:30 – 11:30 wib

 

Setelah khutbatul hajjah, beliau memulai muqodimmahnya dengan membawakan surat At-Taubah ayat 36

 

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.

 

Dan beliau (pemateri memperinci sub pembahasan) menjadi 11 point, diantaranya :

1. Rajab termasuk bulan haram

2. Arti dari bulan haram

3. Bulan haram ada empat

4. Ayat ayat yang menjelaskan tentang bulan haram

5. Hadist tentang bulan haram

6. Hadits dhoif tentang bulan Rajab

7. Arti dari Rajab

8. Urutan bulan qomariyah dan artinya

9. Dosa dilipatgandakan kerasnya bukan bilangannya karna 3 hal waktu, tempat dan pelaku

10. Larangan keras berbuat dosa di bulan haram

11. Dampak dari perbuatan dosa

 

Didalam ayat diatas tidak diperinci apa saja bulan haram. Dan diperinci oleh hadits nabi shallallahu alaihi wasalam

 

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

 

Artinya: "Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhor, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (HR Bukhari Muslim)

 

Dinamakan Rajab mudhor karena yang paling memuliakan bulan tersebut adalah kaum bani mudhor. Di zaman dahulu orang jahiliah mengatakan setahun ada 13 bulan hal itu dikarenakan upaya orang² musyrikin untuk berbuat dzalim diantara mereka diantaranya berperang.  Arti bulan haram yaitu dosa yg dilipatgandakan melakukan perbuatan dzolim dan amat keras siksanya, dan dilipatgandakan di sini adalah kerasnya siksa bukan bilangannya, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Asy-Syūrā ayat 40

 

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

 

Balasan suatu keburukan adalah keburukan yang setimpal. Akan tetapi, siapa yang memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat), maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang zalim.

 

Bulan haram ada 4 yaitu : Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Dinamakan bulan muharam karena bulan itu sangat besar diharamkan berbuat dosa. Dinamakan dzulqaidah, karena qodah dinamakan duduk maksudnya orang² jahiliyah dahulu duduk tanpa melakukan peperangan. Juga dalam menyambut bulan haji agar merasa aman dalam melakukan ibadah haji. Dinamakan Dzulhijjah karena bulan dimana dilakukan ibadah  haji. Dinamakan Rajab adalah pengagungan.

 

Ayat ayat yang menjelaskan bulan haram, dinataranya :

1. At taubah ayat 36

 

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

 

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan,  (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.

 

Ayat diatas sebagai penekanan atas orang² jahiliyah yang suka mengatakan bulan ada 13 dan sebagai penyelewengan karena mereka suka berperang dan juga sebagai penekanan bulan haram itu ada empat.

 

2. Al Baqarah ayat 217

 

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

 

Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Fitnah (pemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”

 

Note : Fitnah disini banyak makna bisa kesyirikan, bid'ah, dll

.

 

3. Surat Al Maidah ayat ke 2

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنْ رَبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا ۘ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

 

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar (kesucian) Allah, jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qalā'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula mengganggu) para pengunjung Baitulharam sedangkan mereka mencari karunia dan rida Tuhannya! Apabila kamu telah bertahalul (menyelesaikan ihram), berburulah (jika mau). Janganlah sekali-kali kebencian(-mu) kepada suatu kaum, karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.

 

Note : Ulama mengatakan bulan Rajab di ibaratkan dimana kita menanam, di bulan Sya'ban dimana tanaman tsb berbunga dan di bulan Ramadhan bunga itu menjadi buah yang siap dipanen.

 

Hadits tentang bulan rajab, dianataranya dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

 

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

 

“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari, no. 3197 dan Muslim,  no. 1679)

 

Note : Ibnu Taimiyyah mengatakan semua perkara hukum bermuara pada bulan qomariyah

 

Hadits dhoif seputar rajab

 

·         Doa yang mahsyur dikalangan kaum muslimin dinyatakn dhoif dikarenkan ada rawi’ yang bernama Zaidah bin abi Arruqod dan Ziyad An-Numairi. Al Imam Bukhari mengatakan mereka mungkar.

Hadits tersebut adalah...

 

اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان

 

Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban. Dan izinkanlah kami menemui bulan Ramadhan”

 

·         Pengkhususan umrah di bulan Rajab

Dalam Sunan At-Tirmidzi dan Sunan Ibnu Majah. Berikut bunyi haditsnya,

 

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ، عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَيَّاشٍ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ حَبِيْبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ، عَنْ عُرْوَةَ، قَالَ: سُئِلَ ابْنُ عُمَرَ فِي أَيِّ شَهْرٍ اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ ؟ فَقَالَ: فِي رَجَبٍ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ: مَا اعْتَمَرَ رَسُوْلُ اللَّهِ إِلَّا وَهُوَ مَعَهُ تَعْنِي ابْنَ عُمَرَ - وَمَا اعْتَمَرَ فِي شَهْرٍ رَجَبٍ قَطُّ

 

Artinya: Dari Abu Kuraib, dari Yahya bin Adam, dari Abu Bakar bin Ayyasy, dari al-A'masy, dari Habib bin Abu Tsabit, dari Urwah, ia berkata, "Ibnu Umar ditanya, 'Pada bulan apa Rasulullah  menunaikan umrah?' Ia menjawab, 'Pada bulan Rajab'." Lalu 'Aisyah berkata, "Rasulullah selalu menunaikan umrah bersamanya--maksudnya Ibnu Umar--dan beliau tidak pernah menunaikannya pada bulan Rajab."

 

·         Pengkhususan menyembelih dibulan Rajab

Menurut Syekh Ibnu Qudamah al-Maqdisi, ulama mazhab Hanbali dalam Kitab al-Mughni, perintah ‘athirah telah disalin (naskh) dengan dalil hadis.

 

 قال رسول الله لا فرع ولا  عتيرة

 

 “Rasulullah bersabda ‘Tidak ada (perintah) fara’ juga ‘athirah,” (HR Abu Dawud)

 

Syarat hadits shahih, yaitu :

1. Sanadnya bersambung

2. Dinukil oleh orang yang  adil (orang yang menjaga agama dan dirinya)

3. Dhobit (orang yang kuat hafalannya)

4. Selamat dari cacat dan illat serta selamat dari syad

5. Selamat dari cacat orang yg tercela

 

Hadits dhoif terkait bulan Rajab sangatlah banyak, diantaranya :

hadis yang menyebutkan doa,

 

اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان

 

“Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan.”

 

رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي

 

Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.

 

 

فضل رجب على سائر الشهور كفضل القرآن على سائر الأذكار

 

Keutamaan Rajab dibanding bulan yang lain, seperti keutamaan Al Qur’an dibanding dzikir yang lain.

 

 

 

hadits Shalat Raghaib,

 

رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي … ولكن لا تغفلوا عن أول ليلة جمعة من رجب فإنها ليلة تسميها الملائكة الرغائب ، وذلك أنه إذا مضى ثلث الليل لا يبقى ملك مقرب في جميع السموات والأرض ، إلا ويجتمعون في الكعبة وحواليها ، فيطلع الله عز وجل عليهم اطلاعة فيقول : ملائكتي سلوني ما شئتم ، فيقولون : يا ربنا حاجتنا إليك أن تغفر لصوم رجب ، فيقول الله عز وجل: قد فعلت ذلك . ثم قال صلى الله عليه وسلم : وما من أحد يصوم يوم الخميس ، أول خميس في رجب ، ثم يصلي فيما بين العشاء والعتمة ، يعني ليلة الجمعة ، ثنتي عشرة ركعة

 

Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadlan bulan umatku… namun janganlah kalian lupa dengan malam jum’at pertama bulan Rajab, karena malam itu adalah malam yang disebut oleh para malaikat dengan Ar Raghaib. Di mana apabila telah berlalu sepertiga malam, tidak ada satupun malaikat yang berada di semua lapisan langit dan bumi, kecuali mereka berkumpul di Ka’bah dan sekitarnya. Kemudian Allah melihat kepada mereka, dan berfirman: Wahai malaikatKu, mintalah apa saja yang kalian inginkan. Maka mereka mengatakan: Wahai Tuhan kami, keinginan kami adalah agar engkau mengampuni orang yang suka puasa Rajab. Allah berfirman: Hal itu sudah Aku lakukan. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang berpuasa hari kamis pertama di bulan Rajab, kemudian shalat antara maghrib sampai isya’ – yaitu pada malam jum’at – dua belas rakaat…”

 

Arti dari bulan qomariyah

·         Shofar disebut shifr yakni kosong karana orang jahiliyah dahulu berpergian bisa berjualan atau berdagang

·         Rabiul awal artinya al irtiba' yaitu masuk dan menahan diri

·         Jumadil artinya tidak ada air karena tertahan

·         Rojab artinya mengagungkan

·         Sya'ban artinya berpencar

·         Ramadhan atau romdho artinya panas

·         Syawal artinya salad wal ibil yaitu onta²  berpencar karna semangat berjalan

·         Dzulqaidah artinya duduk tidak berperang

·         Dzulhijjah artinya bulan haji

.

Dosa dilipatgandakan kerasnya bukan bilangannya karena tiga hal yakni waktu, tempat dan pelakunya.

 

·         Karena waktu, dalillnya Al-An'ām : 160 :

 

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

 

Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Siapa yang berbuat keburukan, dia tidak akan diberi balasan melainkan yang seimbang dengannya. Mereka sedikit pun tidak dizalimi (dirugikan).

 

Yang dilipatgandakan gandakan itu bukan bilangannya tapi kualitas siksaan nya (Ibnul Qoyyim)

 

 

·         Karena tempat, dalilnya .Al-Ḥajj : 25 :

 

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ الَّذِي جَعَلْنَاهُ لِلنَّاسِ سَوَاءً الْعَاكِفُ فِيهِ وَالْبَادِ ۚ وَمَنْ يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ

 

Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan (dari) Masjidilharam yang telah Kami jadikan (terbuka) untuk semua manusia, baik yang bermukim di sana maupun yang datang dari luar (akan mendapatkan siksa yang sangat pedih). Siapa saja yang bermaksud melakukan kejahatan secara zalim di dalamnya pasti akan Kami jadikan dia merasakan sebagian siksa yang pedih.

 

·         Karena pelakunya, dalilnya Al-Ahzāb : 30 :

 

يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ مَنْ يَأْتِ مِنْكُنَّ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ يُضَاعَفْ لَهَا الْعَذَابُ ضِعْفَيْنِ ۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا

 

Wahai istri-istri Nabi, siapa di antara kamu yang melakukan perbuatan keji yang nyata, pasti azabnya akan dilipatgandakan dua kali lipat kepadanya. Hal yang demikian itu sangat mudah bagi Allah.

 

Dan juga Al-Ahzāb : 66

 

يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا

 

Pada hari (ketika) wajah mereka dibolak-balikkan dalam neraka. Mereka berkata, “Aduhai, kiranya dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul.”

 

33.Al-Ahzāb : 67

 

وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا

 

Mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).

 

33.Al-Ahzāb : 68

 

رَبَّنَا آتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا

 

Wahai Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar.”

 

Sangat bahaya sekali orang yang mengajak kepada keburukan dan ketika melihat azab yg pedih orang yg diikuti akan berlepas diri sebagaimana dalam surtat Al-Baqarah : 166

 

إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ

 

(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti berlepas tangan dari orang-orang yang mengikuti saat mereka (orang-orang yang diikuti) melihat azab, dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus.

 

2.Al-Baqarah : 167

 

وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا ۗ كَذَٰلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ ۖ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ

 

Orang-orang yang mengikuti berkata, “Andaikan saja kami mendapat kesempatan kembali (ke dunia), tentu kami akan berlepas tangan dari mereka sebagaimana mereka berlepas tangan dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatan mereka sebagai penyesalan bagi mereka. Mereka sungguh tidak akan keluar dari neraka.

 

Dampak dan akibat perbuatan dosa, (pemateri mengambil rujukan dari kitab Addaa wa addawaa karya Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah) diantaranya :

Dalam surat Al-'Ankabūt : 40

فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

Masing-masing (dari mereka) Kami azab karena dosanya. Di antara mereka ada yang Kami timpakan angin kencang (yang mengandung) batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Tidaklah Allah menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi dirinya sendiri.

1. Terhalang dari ilmu

2. Terhalang dari rizki. Dalil terkait istidraj Al-An'ām : 44

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan pintu-pintu segala sesuatu (kesenangan) untuk mereka, sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.

Note : supaya mendapatkan rizki senantiasa perbanyak istighfar (surat Nuh :10-12)

فَقُلۡتُ اسۡتَغۡفِرُوۡا رَبَّكُمۡؕ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًا ۙ‏ ١٠

maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun,

يُّرۡسِلِ السَّمَآءَ عَلَيۡكُمۡ مِّدۡرَارًا ۙ‏ ١١

niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,

وَّيُمۡدِدۡكُمۡ بِاَمۡوَالٍ وَّبَنِيۡنَ وَيَجۡعَلۡ لَّـكُمۡ جَنّٰتٍ وَّيَجۡعَلۡ لَّـكُمۡ اَنۡهٰرًا ؕ‏ ١٢

dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu."

 

4. Terasing ditengah keramaian

5. Disulitkan urusannya

6. Gelapnya hati

7. Terhalang menjalankan ketaatan

8. Harta dan umur tidak barokah

 

Penulis

Ahmad abu Syakirah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar